Saluran cerna yang sehat berdampak pada kekebalan tubuh anak yang
lebih baik dan juga mempengaruhi kecerdasannya. Maka itu, penting untuk
menjaga kesehatan saluran cerna anak. Seperti apa caranya?
Prinsip
utamanya, pada anak yang sudah besar, biasakan menjaga hieginitas diri,
lingkungan, dan juga makanannya. Sebelum makan biasakan anak untuk
mencuci tangan. Sebab, pada tangan banyak sekali terdapat kuman.
Ajarkan
pula anak untuk memilih makanan yang aman bagi kesehatannya. Misalnya,
orangtua menyediakan makanan sehat yang bergizi, mengajarkan anak
memilih makanan yang sehat seperti tidak mengandung zat pengawet,
pewarna, perasa, dan sebagainya.
Sebetulnya, terang dr. Eva J.
Soelaeman, SpA(K), menjaga kesehatan saluran cerna ini harus sudah
dimulai sejak anak lahir. Saluran cerna saat bayi baru lahir itu
keadaannya steril. Karena ketika janin di dalam kandungan sangat steril.
Saat bayi dilahirkan secara normal, begitu keluar dari jalan
lahir wajah bayi sudah berhadapan dengan anus sang ibu. Mau tak mau
pasti ada kuman yang masuk ke tubuh bayi. Untuk menetralisir kuman yang
masuk ini, maka ibu di awal-awal setelah melahirkan bayi akan
mengeluarkan kolostrum dari payudaranya yang berwarna kekuningan
(kolostrum).
Hal ini sebenarnya untuk daya tahan tubuh bayi dalam
menetralisir kuman yang ada masuk dalam tubuhnya. Di dalam kandungan
ASI sendiri terdapat flora-flora normal usus seperti bifidobakteria dan
laktobasilus yang akan berkoloni di dalam usus. Pada hari kelima koloni
kuman ini sudah banyak dan berfungsi sebagai daya tahan tubuhnya. Maka
dari itu, bayi yang mendapatkan ASI tak mudah terkena diare ataupun
gangguan saluran cerna lainnya pada usia yang lebih besar.
Sementara
pada bayi yang dilahirkan secara sesar, kuman normalnya relatif
sedikit. Karena bayi tidak melewati jalan lahir dan tidak terpapar
kuman. Maka sterilitasnya ini menyebabkan jenis kumannya pun berbeda
dengan bayi yang lahir normal. Selain itu, biasanya kolonisasi kuman
normal dalam ususnya pun lebih sedikit. Kecuali bila bayinya langsung
mendapatkan ASI.
Jika bayi langsung mendapat susu formula, maka
bisa merangsang kuman-kuman ganas sehingga bisa menyebabkan bayi diare
dan kemungkinan sakitnya cukup besar. Jadi pola kumanbayi yang mendapat
susu formula dan ASI berbeda, juga pada bayi yang lahir sesar dan
normal.
Sumber : http://www.tribunnews.com
0 komentar:
Posting Komentar