Thailand dan Malaysia mengikuti Indonesia dengan penjualan sebanyak 7,2 juta unit dan 6,4 unit. Jika ditotal, Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Vietnam, Kamboja dan Filipina telah menghabiskan US $ 10,8 miliar untuk membeli 41,5 juta unit telepon pintar. "Harga smartphone yang makin terjangkau, membantu konsumen di negara-negara ini beralih dari ponsel sederhana ke smartphone," kata Gerard Tan, Direktur Account untuk Teknologi Digital di GfK Asia.
Dibanding periode yang
sama tahun lalu, pasar smartphone tumbuh paling cepat di Vietnam dan
Thailand. Volume penjualan di kedua negara ini naik masing-masing 156
persen dan 118 persen. Adapun nilainya naik 113 persen dan 114 persen.
Sistem operasi Android masih menjadi raja di Asia Tenggara, dengan kue
pasar 72 persen. Platform ini menguasai pasar Filipina (91 persen) ,
Malaysia (83 persen) dan Singapura (81 persen) dari total penjualan
smartphone di masing-masing negara. (Baca juga: Alasan Obama Ogah Pakai iPhone).
Telepon
pintar dengan bentang layar 4 inci ke atas juga makin digemari. Tahun
lalu, pasar smartphone dengan layar seukuran ini hanya 13 persen, tahun
ini menjadi 27 persen. "Tren terbaru di pasar sekarang adalah phablets,
perangkat mobile dengan fungsi telepon seluler dengan bentang layar
antara 5,6 inci dan 6,99 inci, " kata Tan.
Menurut Tan,
pasar smartphone di Asia Tenggara masih terus bergairah. Pasalnya, masih
sekitar 50 persen warga Asia Tenggara yang menggunakan ponsel
sederhana.
Nur Rochmi | Cellular News
sumber : http://www.tempo.com
0 komentar:
Posting Komentar